Produksi Perikanan PPP Pondokdadap Meningkat 157% di Bulan Maret 2021

Pondokdadap (21/04) menutup Bulan Maret 2021, produksi Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan (UPT PPP) Pondokdadap mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Begitu pula jumlah ikan tuna yang didaratkan pada Bulan Maret 2021 mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Bahkan, ikan tuna berukuran besar sudah nampak didaratkan dalam jumlah yang cukup besar. Pada Bulan Maret 2021, produksi perikanan PPP Pondokdadap mengalami peningkatan sebesar 157%, dimana sebelumnya pada Bulan Februari 2020 angka produksi ditutup pada angka sebesar 122.462 kg, kini di Bulan Maret 2020, produksi perikanan menurun pada angka 314.694 kg.

Posisi puncak pada data statistik Maret 2021 kembali diduduki oleh maskot UPT PPP Pondokdadap, yakni ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) dengan volume produksi sebesar 129,05 ton atau sebesar 41% dari volume produksi total. Berada di peringkat kedua, diisi ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) dengan volume produksi sebesar 108,84 ton atau sebesar 34% dari volume produksi total. Peringkat ketiga diisi oleh kelompok ikan layang (Decapterus sp.) dengan volume produksi sebesar 30,62 ton atau sebesar 10% dari volume produksi. Sementara ikan tongkol (Auxis spp., Sarda sp., Euthynnus affinis) menyusul tipis di posisi keempat dengan volume produksi sebesar  30,27  ton atau sebesar 10% dari total volume produksi. Ikan marlin (Istiophoridae) menyusul di posisi kelima dengan volume produksi sebesar 8,67  ton atau sebesar 3% dari total volume produksi disusul dengan ikan lemadang (Coryphaena hippurus) dengan volume produksi sebesar 6,61 ton atau sebesar 2% dari total volume produksi. Sementara produksi sisanya diisi oleh albakor  dan lemuru dengan volume produksi berturut-turut sebesar 0,35 ton dan 0,31 ton (<1%).

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Februari 2021), produksi tuna yellowfin di UPT PPP Pondokdadap mengalami kenaikan sebesar 304%, dari angka 31,8  ton di Bulan Februari menjadi 129 ton di Bulan Maret. Kenaikan ini juga diiringi oleh kenaikan persentase komposisi tuna sirip kuning berukuran besar yang didaratkan, dimana pada Bulan Februari 2020, dari total ikan tuna sirip kuning yang didaratkan, sebesar 1,1 ton (3%) ikan tuna berukuran diatas 20 kg didaratkan, sementara pada Bulan Maret 2021, dari total ikan tuna sirip kuning yang didaratkan, 29 ton (23%) diantaranya merupakan ikan tuna sirip kuning berukuran diatas 20 kg. Pada tahun – tahun sebelumnya, umumnya tuna berukuran besar belum memasuki perairan Selatan Malang di Bulan Maret, namun pengecualian pada tahun ini, pada Bulan Maret tuna berukuran besar justru banyak tertangkap di Perairan Selatan Malang.

Pada grafik diatas, dapat diamati bahwa terjadi beberapa peningkatan pada volume produksi beberapa ikan ekonomis penting yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pondokdadap. Selain ikan tuna, dinamika nilai produksi juga terjadi pada jenis – jenis ikan lain, seperti pada ikan cakalang yang mengalami peningkatan produksi sebesar 347%, dimana pada Bulan Februari angka produksi ikan cakalang sebesar 24,3 ton menjadi 108,83 ton di Bulan Maret. Sementara ikan tongkol, dimana produksi ikan tongkol yang pada Bulan Februari didaratkan sebesar 28,3 ton mengalami peningkatan sebesar 7% menjadi 30,2 ton di Bulan Maret. Demikian pula Ikan layang yang pada bulan sebelumnya memiliki volume produksi sebesar 28,7 ton di Bulan Februari, kini mengalami peningkatan produksi sebesar 7% menjadi 30,61  ton di Bulan Maret. Sementara ikan marlin  yang pada bulan Februari memiliki volume produksi sebesar 0,2 ton, kini mengalami peningkagtan produksi sebesar 3340% menjadi 8,6  ton di Bulan Maret. Ikan albakor yang tidak muncul pada data statistik hasil perikanan di Bulan Februari, kini terlihat didaratkan di UPT PPP Pondokdadap pada Bulan Maret.

 

DIbalik peningkatan angka produksi pada beberapa jenis ikan yang terjadi, terdapat terdapat penurunan volume produksi ikan lemuru di Bulan Maret, dimana ikan lemjuru mengalami penurunan sebesar 70% dari angka 1,02 ton di Bulan Februari menjadi 0,3 ton di Bulan Maret. Sementara ikan lemadang mengalami penurunan sebesar 16% dari angka 7,8 ton di Bulan Februari menjadi 6,6 ton di Bulan Maret.