Pondokdadap (02/04) menutup Bulan Maret 2020, produksi Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan (UPT PPP) Pondokdadapsecara global mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini juga diiringi dengan peningkatan produksi ikan tuna, maskot PPP Pondokdadap yang didaratkan pada Bulan Maret 2020. Ikan tuna berukuran besar juga sudah semakin sering didaratkan meski masih tidak dalam jumlah banyak. Pada Bulan Maret 2020, produksi perikanan PPP Pondokdadap hanya mengalami peningkatan sebesar 56%, dimana sebelumnya pada Bulan Februari 2020 angka produksi ditutup pada angka sebesar 189.327 kg, kini di Bulan Maret 2020, produksi perikanan meningkat pada angka 294.706 kg, sedikit lebih besar dari angka produksi di Bulan Januari 2020, yakni sebesar 224.005 kg.
Posisi puncak pada data statistik Maret 2020 diduduki oleh ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) dengan volume produksi sebesar 67,45 ton atau sebesar 33% dari volume produksi. Sementara kelompok ikan tongkol (Auxis spp., Sarda spp., Euthynnus affinis) menyusul tipis di posisi kedua dengan volume produksi sebesar 93,71 ton atau sebesar 32% dari total volume produksi. Ikan layang (Decapterus spp.) berada di posisi ketiga dengan volume produksi sebesar 40,64 ton atau sebesar 14% dari total volume produksi disusul dengan ikan madidihang atau yellowfin tuna berukuran kecil dengan volume produksi sebesar 29,06 ton atau sebesar 10% dari total volume produksi. Sementara sisanya diisi oleh ikan lemadang (Coryphaena hippurus) dengan volume produksi 16,16 ton (6%), ikan tuna mata besar (Thunnus obesus) dengan volume produksi sebesar 6,95 ton (3%), ikan lemuru (Sardinella lemuru) dengan volume produksi sebesar 6,36 ton (2%), ikan tuna mata besar (Thunnus obesus) dengan volumeproduksi sebesar 6,95 ton (1%) produksi sebesar ikan albakor (Thunnus alalunga) dengan volume produksi sebesar 2,37 ton (1%) dan ikan tuna madidihang berukuran besar, tenggiri, marlin, dan peperak dengan volume produksi berturut turut sebesar 1,06 ton, 0,85 ton, 0,46 ton, dan 0,25 ton (<1%).
Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Februari 2020), produksi tuna (yellowfin dan bigeye) di UPT PPP Pondokdadap mengalami kenaikan sebesar 151%, dari angka 14,8 ton di Bulan Februari menjadi 37,1 ton di Bulan Maret. Kenaikan ini juga diiringi oleh kenaikan persentase komposisi tuna sirip kuning berukuran besar yang didaratkan, dimana pada Bulan Februari 2020, dari total ikan tuna sirip kuning yang didaratkan, 0,21 ton (2%) diantaranya merupakan ikan tuna sirip kuning berukuran diatas 20 kg, sementara pada Bulan Maret 2020, 1,06 ton (4%) diantaranya merupakan ikan tuna sirip kuning berukuran diatas 20 kg. Pada tahun – tahun sebelumnya, memang terlihat umum jika di Bulan Maret belum banyak ikan tuna berukuran besar yang didaratkan. Karena menurut penelitian di tahun 2018, ikan tuna berukuran besar baru memasuki perairan Selatan Malang pada Bulan April.
Pada grafik diatas, dapat diamati bahwa volume produksi pada semua komoditas ikan ekonomis penting yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pondokdadap mengalami. Selain ikan tuna, dinamika nilai produksi juga terjadi pada jenis – jenis ikan lain, seperti pada ikan cakalang yang mengalami peningkatan produksi sebesar 44%, dimana pada Bulan Februari angka produksi ikan cakalang sebesar 67,45 ton menjadi 96,84 ton di Bulan Maret. Sementara peningkatan yang paling tajam dialami oleh ikan madidihang besar (>20 kg), dimana produksi ikan madidihang pada Bulan Februari sebesar 0,21 ton mengalami peningkatan sebesar 407% menjadi 1,06 ton di Bulan Maret. Demikian pula Ikan layang yang pada bulan sebelumnya memiliki volume produksi sebesar 13,67 ton di Bulan Februari, kini mengalami peningkatan produksi sebesar 197% menjadi 40,64 ton di Bulan Maret. Ikan tuna mata besar yang juga mengalami peningkatan yang cukup tajam, dimana pada bulan sebelumnya memiliki volume produksi sebesar 2,55 ton, kini mengalami peningkatan produksi sebesar 172% menjadi sebesar 6,95 ton. Prooduksi ikan lemadang mengalami peningkatan dimana pada bulan sebelumnya memiliki produksi sebesar 6,25 ton, kini mengalami peningkatan produksi sebesar 158% menjadi 16,15 ton di Bulan Maret. Ikan madidihang berukuran kecil yang didaratkan juga mengalami peningkatan sebesar 141%, dari angka 12,03 ton di Bulan Februari menjadi 29,05 ton di Bulan Maret. Sementara ikan cakalang dan tongkol memiliki peningkatan yang cukup kecil, yakni hanya sebesar 44% dan 11% secara berurutan. Sementara, ikan baru yang muncul di Bulan Maret 2020 diantaranya adalah ikan albakor, tenggiri, peperek, dan marlin yang pada bulan sebelumnya tidak didaratkan. Untuk pertama kalinya dalam rekaman data statsistik perikanan UPT PPP Pondokdadap, tidak ada komoditas ikan ekonomis penting yang mengalami penurunan nilai produksi bulanan.