Konsep Arsitektur Ramah Lingkungan pada Fasilitas Pelelangan Ikan di PPN Pondokdadap Sendangbiru

KONSEP ARSITEKTUR RAMAH LINGKUNGAN PADA FASILITAS PELELANGAN IKAN DI PPN PONDOKDADAP SENDANGBIRU

Agus Sulistio, Heru Sufianto, dan Ali Soekirno

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang

Alamat Email penulis: [email protected]

ABSTRAK
Fasilitas pelelangan ikan di pelabuhan perikanan Sendangbiru berada di Kecamatan Sumbermajing Wetan Kabupaten Malang yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Potensi perikanan di perairan ini belum termanfaatkan secara optimal. Dengan adanya potensi tersebut, pemerintah meningkatkan status pelabuhan perikanan Sendangbiru dari pelabuhan perikanan pantai menjadi pelabuhan perikanan nusantara. Aktivitas di pelabuhan perikanan berdampak pada lingkungan pelabuhan, berupa pencemaran udara, air, konsumsi energi dan kenyamanan beraktivitas di dalamnya, sehingga dibutuhkan konsep arsitektur ramah lingkungan dalam perancangan pelabuhan perikanan khususnya fasilitas pelelangan ikan. Konsep arsitektur ramah lingkungan yang ada di Indonesia telah dikembangkan oleh Lembaga Green Building Council Indonesia (GBCI). Oleh karena itu, perancangan fasilitas pelelangan ikan di pelabuhan perikanan nusantara Sendangbiru didasarkan pada kriteria green building dari GBCI. Penerapan kriteria green building dari GBCI meliputi aspek tata guna lahan, efisiensi dan konservasi energi, konservasi air, sumber siklus material, kesehatan dan kenyamanan ruang dalam, dan manajemen lingkungan bangunan. Hasil rancangan fasilitas pelelangan ikan dengan konsep arsitektur ramah lingkungan telah memenuhi kriteria GBCI setidaknya 43 poin dari 77 poin untuk capaian peringkat bronze.

Kata Kunci: Tempat pelelangan ikan, arsitektur ramah lingkungan, GBCI

ABSTRACT
Fish auction hall in Sendangbiru Port is located in Sumbermanjing Wetan, Malang, in touch with Indian Ocean coast. The fisheries potential in these area has not been utilized optimally. Recently, the Indonesian government increase the Sendangbiru fishing port status from coastal fishing port to Nusantara fishing port. The improvement of fishing activities may impacts on the environment around, such as worst air pollution, higher energy used, fish waste management and also the termal comfort, so a concept of environmental management especially for fish auction hall in fishing port is requared. The concept of eco-friendly architecture in Indonesia has been developed by the Green Building Council Indonesia (GBCI), therefore, the design of fish auction facilities should follow GBCI requirement, including: proper land use, energy efficiency and conservation, water conservation, resource and material cycles, health and comfort, and building environmental management. The proposed design in this article has reached 43 out of 77 credit points which is equal to the bronze awards of GBCI.

Keywords : fish auction, eco-friendly architecture, GBCI

Jurnal Ilmiah Selengkapnya dapat diakses pada tautan di bawah ini

Respond For " Konsep Arsitektur Ramah Lingkungan pada Fasilitas Pelelangan Ikan di PPN Pondokdadap Sendangbiru "