Pondokdadap (15/09) menutup Bulan Agustus 2021, produksi Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan (UPT PPP) Pondokdadap secara global mengalami seidkit penurunan. Meski demikian, jumlah ikan tuna yang didaratkan pada Bulan Agustus 2021 mengalami sedikit penurunan. Namun, jumlah ikan tuna berukuran besar yang didaratkan selama Bulan Agustus justru mengalami peningkatan. Pada Bulan Agustus 2021, produksi perikanan PPP Pondokdadap scara global mengalami penurunan sebesar 20%, dimana sebelumnya pada Bulan Juli 2021 angka produksi ditutup pada angka sebesar 1,273,268 kg, kini di Bulan Agustus 2021, produksi perikanan meningkat pada angka 1,707,728 kg.
Posisi puncak pada data statistik Agustus 2021 diduduki oleh ikan albakor (Thunnus alalunga) dengan volume produksi sebesar 675,49 ton atau sebesar 40% dari volume produksi total. Berada di peringkat kedua, diisi oleh maskot UPT PPPP Pondokdadap, yakni ikan tongkol (Euthynnus sp., Auxis sp., dan Sarda sp.) dengan volume produksi sebesar 332,78 ton atau sebesar 20% dari volume produksi total. Peringkat ketiga diisi oleh ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) dengan volume produksi sebesar 229,65 ton atau sebesar 14% dari volume produksi. Sementara kelompok ikan lemuru (Sardinella sp.) menyusul di posisi keempat dengan volume produksi sebesar 149,49 ton atau sebesar 9% dari total volume produksi. Ikan Layang (Decapterus sp.) menyusul di posisi kelima dengan volume produksi sebesar 122,68 ton atau sebesar 7% dari total volume produksi disusul dengan ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) berukuran <20 kg dengan volume produksi sebesar 91,18 ton atau sebesar 5% dari total volume produksi. Sementara produksi sisanya diisi oleh tuna sirip kuning, tuna mata besar, marlin, lemadang dan salem, dengan volume produksi berturut-turut sebesar 39 ton, 35,91 ton, 6,8 ton, 0,45 ton, dan 0,14 ton (<5%).
Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Juli 2021), produksi tuna di UPT PPP Pondokdadap mengalami penurunan sebesar 66%, dari angka 482,2 ton di Bulan Juli menjadi 166,1 ton di Bulan Agustus. Penurunan ini juga diiringi oleh penurunan persentase komposisi tuna sirip kuning berukuran besar yang didaratkan, dimana pada Bulan Juli 2021, dari total ikan tuna sirip kuning yang didaratkan, sebesar 342,6 ton (87%) ikan tuna berukuran diatas 20 kg didaratkan. Sementara pada Bulan Agustus 2021, dari total ikan tuna sirip kuning yang didaratkan hanya 39 ton (30%) diantaranya merupakan ikan tuna sirip kuning berukuran diatas 20 kg. Peningkatan ini disebabkan karena kapal penangkap ikan beralih untuk menangkap ikan albakor karena tingginya permintaan untuk daging olahan seperti fillet dan tuna kaleng belakangan ini.
Pada grafik diatas, dapat diamati bahwa secara garis besar terjadi penurunan pada volume produksi beberapa ikan ekonomis penting yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pondokdadap. Selain ikan tuna, dinamika nilai produksi juga terjadi pada jenis – jenis ikan lain, seperti pada ikan cakalang yang mengalami penurunan produksi sebesar 3%, dimana pada Bulan Juli angka produksi ikan cakalang sebesar 236,89 ton menjadi 229,65 ton di Bulan Agustus. Sementara ikan tuna mata besar, yang pada Bulan Juli didaratkan sebesar 87,78 ton mengalami penurunan sebesar 59% menjadi 35,91 ton di Bulan Agustus. Penurunan tertinggi dapat diamati dari produksi ikan marlin, dimana pada Bulan Juli didaratkan sebesar 17,01 ton, kini di Bulan Agustus ikan layang hanya didaratkan sebesar 6,83 ton atau terjadi penurunan sekitar 60%. Ikan lemadang yang pada bulan sebelumnya memiliki volume produksi sebesar 0,81 ton di Bulan Juli, kini mengalami penurunan produksi sebesar 45% menjadi 0,45 ton di Bulan Agustus.
DIbalik penurunan angka produksi yang terjadi, terdapat peningkatan volume produksi pada beberapa jenis ikan. ikan aabakor mengalami peningkatan sebesar 58% dari angka 427,36 ton di Bulan Juli menjadi 675,49 ton di Bulan Agustus. Ikan tongkol mengalami peningkatan sebesar 260% dari angka 92,32 ton di Bulan Juli menjadi 332,77 ton di Bulan Agustus. Ikan lemuru mengalami peningkatan sebesar 1.017% dari angka 13,37 ton di Bulan Juli menjadi 149,9 ton di Bulan Agustus. Peningkatan terbesar terjadi pada ikan layang yang mengalami peningkatan sebesar 3.623% dari angka 3.29 ton di Bulan Juli menjadi 122,68 ton.