Pondokdadap (30/03) Seksi Kepelabuhanan Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur melaksanakan kegiatan survey armada perikanan tangkap di UPT PPP Pondokdadap. Dalam kegiatan ini, tim survey melaksanakan pendataan terhadap seluruh armada perikanan tangkap yang beroperasi di wilayah kerja dan operasional UPT PPP Pondokdadap. Adapun armada yang disurvey meliputi kapal nelayan jukung ( kurang dari 10 GT), kapal pancing sekoci, dan kapal purse seine. Pendataan ini juga meliputi semua kapal baik yang kapal dengan pemilik asli Dusun Sendang Biru (lokal) maupun kapal andon yang berasal dari Sulawesi. Giat survey ini dilaksanakan disepanjang Selat Sempu, mulai dari perairan Kondang Buntung yang menjadi tempat tambat labuh para nelayan tradisional, menuju perairan selat yang dihuni oleh kapal – kapal yang berukuran lebih besar, hingga Perairan Kondang Bajol yang juga menjadi tempat tambat labuh kapal nelayan tradisional yang berukuran kecil.
Dari hasil pendataan yang dilaksanakan, diketahui bahwa jumlah kapal yang berada di kawasan Wilayah Kerja dan Wilayah Operasional Pelabuhan (WKOPP) Pelabuhan Perikanan Pantai Pondokdadap hingga Bulan Maret 2021 berjumlah 473 unit. Dari keseluruhan unit kapal yang didata, 293 unit merupakan kapal speed, yakni kapal pancing milik nelayan tradisional yang umumnya kurang dari 10 GT. Selain itu, tercatat 107 unit kapal sekoci yang merupakan kapal pancing ulur dengan ukuran yang lebih besar. Kapal sekoci ini umumnya merupakan kapal andon yang berasal dari Sulawesi, dan jumlahnya akan terus meningkat seiring dengan semakin dekatnya puncak musim tuna. Selanjutnya terdapat kapal purse seine dan payang sebanyak 62 unit dan 1 unit secara berurutan. Kedua kapal ini merupakan kapal berukuran besar yang mengoperasikan alat tangkap berupa jaring lingkar, dimana target utama kapal ini merupakan ikan pelagis kecil. Sementara sisanya sebanyak 10 unit merupakan kapal jukung milik nelayan kecil yang mengambil ikan disekitar Pulau Sempu.